Archive for Juni 2022

 

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

PROGRAM CLASS MEETING

 

Oleh :

Mohammad Arifin, S.Pd

CGP Kota Semarang

 

Peristiwa (Fact)

Menurut KHD, maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus mengupayakan program yang mengoptimalkan perkembangan kodrat anak sebagai anggota masyarakat. Para murid perlu diberikan ruang yang cukup untuk menampilkan Suara, Pilihan, dan Kepemilikan, agar tumbuh jiwa kepemimpinannya.

Dengan memperhatikan prasarana lapangan sekolah yang cukup, dan kecenderungan murid yang aktif maka program Class Meeting menjadi relevan untuk diterapkan. Setelah dilakukan wawancara terhadap rekan guru, murid dan orangtua, banyak murid yang menghendaki kegiatan non akademik pasca penilaian akhir semester. Kegiatan dimaksud ialah berupa perlombaan atau permainan yang menantang dan menyenangkan. Lebih-lebih selama dua tahun ini, kegiatan Class Meeting tidak dilakukan dikarenakan pandemi Covid-19.

Aksi nyata yang dilakukan penulis ialah dengan mengadakan Class Meeting. Class Meeting adalah kegiatan akhir semester yang mempertemukan para murid antar kelas dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan dan menantang untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan murid. Kegiatan tersebut bertujuan untuk: (1) mendorong terjadinya interaksi dan kerja sama antar murid; (2) melatih anak untuk mengambil kontrol atas dirinya dan bertanggung jawab; (3) menumbuhkan kreativitas murid dalam mencapai tujuan yang diinginkan; (4) menjaga kekompakan, kebersamaan dan solidaritas antar murid; (5) mengembangkan bakat non akademik murid dan memberikannya penghargaan; dan (6) menyegarkan kembali pikiran murid setelah menghadapi penilaian akhir semester.

Kegiatan classmeeting dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, melakukan diskusi dan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat. Kegiatan ini penting dilakukan untuk mencari dukungan dan memperoleh hasil yang maksimal. Pada tahap ini pula langsung dilakukan pembentukan panitia Class Meeting. Panitia tersebut diambilkan dari kelas 5 (lima) yang dianggap cukup matang untuk mengemban tanggung jawab. Di Sekolah tempat saya bertugas kebetulan terdapat mahasiswa dari kampus mengajar. Jadi para mahasiswa tersebut ikut berperan aktif dalam upaya membentuk panitia dari pihak murid.

                                            

Pembentukkan Panitia Class Meeting dengan didampingi mahasiswa “Kampus Mengajar”


Kedua, koordinasi dan perencanaan kegiatan. Pada tahap ini, panitia Class Meeting dibimbing oleh penulis dan beberapa mahasiswa program kampus mengajar untuk merancang kegiatan. Dengan memperhatikan suara, pilihan dan kepemilikan murid maka dipilihlah kegiatan Class Meeting berupa perlombaan antar kelas. Perancangan kegiatan melibatkan pendapat murid dan kebebasan murid yang menjadi panitia dalam membuat pilihan-pilihan.

Koordinasi dan perencanaan kegiatan berlangsung di ruang perpustakaan. Dengan didampingi saya dan 3 orang mahasiswa para murid menentukan nama perlombaan yang akan dilaksanakan selama 2 hari. Adapun lomba-lomba yang disepakati ialah sebagai berikut.

No

Kelas rendah

Kelas tinggi

1

Lomba makan kerupuk 

Lomba kelereng

2

Lomba senam wajah

Lomba pecah air

3

Lomba ekstafet karet

Lomba lari pusing

 

Ketiga, perlombaan antar kelas. Perlombaan dilakukan dalam dua hari. Dimana hari pertama untuk kelas rendah dan hari kedua untuk kelas tinggi. Pengelompokkan lomba untuk kelas rendah dan kelas tinggi dilakukan untuk memperhatikan tingkat kematangan murid. Selain itu juga untuk memperhatikan ketercukupan waktu yang disediakan.  

Sebelum memulai pelaksanaan lomba, beberapa murid yang menjadi panitia selalu melaksanakan briefing. Tempat briefing ialah di ruang perpustakaan. Kegiatan briefing dilakukan untuk memperjelas apa saja yang harus dikerjakan dan menentukan siapa yang melakukan. Ketua panitia membagi anggota untuk menyiapkan alat dan bahan, menyiapkan peserta lomba, dan menertibkan para penonton.

                                       

Pengaturan Peserta Lomba di Hari Pertama

Pelaksanaan Lomba Hari Pertama

                                       

Briefing Dipimpin oleh Ketua Panitia di Hari Kedua

 

 

                                       

Perlombaan Makan Kerupuk di hari Kedua

 

Keempat, selebrasi dan penghargaan. Selebrasi dan penghargaan merupakan acara puncak Class Meeting. Seluruh murid berkumpul di halaman sekolah untuk mendapatkan pengarahan dan hiburan. Selain itu, para murid juga menyaksikan pemberian apresiasi kepada para pemenang lomba. Pada momen ini pula diberikan nasihat agar tetap rendah hati kepada para pemenang. Bagi yang belum menang agar tetap semangat dan jangan putus asa. Sebab, setiap diri adalah juara bagi diri sendiri karena sudah berbuat lebih baik dari sebelumnya. Acara selebrasi dan penghargaan dilakukan untuk memupuk rasa kebersamaan, kekompakan dan apresiasi terhadap prestasi murid.

Selebrasi sebagai Puncak Class Meeting


                           

Penghargaan untuk Para Juara


Pada kegiatan Class Meeting nampak jelas dapat memupuk kepemimpinan murid karena pembentukan panitia Class Meeting dari pihak murid. Ketua panitia dan anggotannya memperoleh tantangan untuk menyuarakan harapannya, membuat pilihan-pilihan kegiatan dan menentukan sendiri keputusan yang diambil. Dengan demikian para murid merasa memiliki segenap proses belajar yang dilakukannya.

Hasil yang diperoleh dari kegiatan Class Meeting berkaitan erat dengan tujuan kegiatan tersebut. Dengan kegiatan Class Meeting  telah mendorong interaksi antar murid dan bekerja sama dalam sejumlah aktivitas. Para murid terlatih untuk mengontrol diri untuk patuh pada peraturan kegiatan sekaligus bertanggung jawab terhadap pilihan tindakan yang dilakukan. Dengan diberikannya tantangan untuk mengatur suatu kegiatan, kreativitas murid bertumbuh dan berkembang. Murid-murid yang memiliki bakat di luar akadamik menjadi terasah melalui kegiatan organisasi dan perlombaan. Selain itu, para murid dapat menjadi lebih rileks setelah menghadapi penilaian akhir semester.

Perasaan (Feeling)

Kegiatan Class Meeting dengan melibatkan murid sebagai panitia merupakan baru pertama dilakukan. Hal tersebut membuat saya merasa khawatir apakah para murid dapat melaksanakan tugas dengan baik atau tidak. Namun perasaan saya menjadi lebih tenang setelah melihat para murid antusias dan aktif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan. Secara umum, para murid dapat berperan aktif dengan baik dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

Di sisi lain, saya merasa senang dengan melaksanakan aksi nyata Class Meeting ini. Meskipun istilah Class Meeting sudah biasa namun praktik tersebut masih perlu dioptimalkan di sekolah tempat saya bekerja. Sebelum adanya pandemi, kegiatan tersebut sudah dikerjakan namun yang berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan  masih dipegang oleh para rekan guru. Para murid belum diberi kesempatan untuk berorganisasi membentuk kepanitian, merancang kegiatan lomba dan melaksanakan acara perlombaan.

Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran yang saya peroleh dari aksi nyata  pelaksanaan program Class Meeting ialah ternyata di tingkat sekolah dasar, kegiatan Class Meeting dapat berjalan dengan melibatkan murid sebagai panitia. Meskipun demikian, peran guru dalam mendampingi murid masih dibutuhkan dengan proporsi lebih besar dibandingkan dengan kegiatan Class Meeting di tingkat sekolah menengah. Murid menjadi senang dan tertantang dengan menjadi panitia karena merupakan pengalaman pertama dalam berorganisasi dan mengelola kegiatan. Kemampuan murid dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat menjadi terasah dengan adanya kegiatan tersebut. Hal lain yang penting ialah dengan kepantiaan dari murid maka para murid lainnya merasakan bahwa kegiatan Class Meeting adalah milik mereka dan dapat disesuaikan dengan ekspresi mereka

Penerapan ke Depan (Future)

Dengan pengalaman aksi nyata Class Meeting maka saya berpikir untuk mengembangkan kegiatan tersebut di tahun-tahun yang akan datang. Para murid yang memiliki bakat dan minat berorganisasi dapat berkembang dengan baik melalui aktivitas kepanitiaan. Ke depan keterlibatan murid lebih ditingkatkan lagi untuk mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan murid. Bentuk kegiatan tidak harus berupa perlombaan namun bisa kegiatan lain yang menyenangkan, menantang, meningkatkan interaksi antar kelas, dan mengasah kemampuan non akademik. Agar kegiatan berjalan dengan lancar, dilakukan upaya komunikasi dengan kepala sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan dan pembiayaan. Selain itu,  para guru dan tenaga kependidikan juga dilibatkan untuk memperoleh keberhasilan kegiatan.

 

*****





REFLEKSI AKSI NYATA MODUL 3.3

Kamis, 23 Juni 2022
0 Comments

- Copyright © Mohammad Arifin - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -