Archive for November 2011


UKM Jurnalistik STKIP Islam Bumiayu berdiri pada tanggal 11 Februari 2010. Organisasi ini terbentuk untuk memenuhi kebutuhan saluran komunikasi antar mahasiswa sehingga Dewan Mahasiswa menunjuk seorang koordinator pembentukan organisasi tersebut. Pada rapat pertamanya, anggota berkomitmen untuk mengelola media komunikasi antar mahasiswa. Forum tidak mempunyai kesepakatan dalam memilih ketua sehingga koordinator pada waktu itu mengambil inisiatif menjadi ketua untuk sementara waktu.

Pengurus pertama mengalami kevakuman karena kebanyakan anggota berasal dari Dewan Mahasiswa. Di samping itu juga karena gairah anggota terhadap bidang kejurnalistikannya yang masih rendah. Hingga pada akhirnya terbentuk pengurus kedua yang diisi oleh mahasiswa angkatan pertama dan angkatan kedua. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan berupa diskusi, workshop penulisan majalah, pelatihan lay out majalah dan penerbitan mading dan bulletin. Bulletin yang terbit diberi nama “DIALEKTIKA” yang bertagline “Wahana Komunikasi Mahasiswa”. Pengurusnya terdiri atas; Penanggung Jawab/Ketua UKM Jurnalistik: Ari Wibowo BS, Pemimpin Redaksi: Mohammad Arifin, Dewan Redaksi: Safiq Ni’ami, Yus Ummy Farkhaini, Umi Uswatun, Wiwin Aryani, Supriyatna, Mesti Mubarokatul Khasanah, Iin Siti Aisyah, dan Elviyah. Kerabat Kerja: Hesti Medianti, Sri Fatikha, Elly Fitriyani, Esti Priatiningsih, Ayu Sheila Yustisia, Elistiana, Erniati, Hanifah, Dede T., Aufa Hanany, Solehudin, Siska Indri A., Ani Mugiati, Lilis Oktarina dan Iin Amelia Shofiana.

UKM Jurnalistik dapat diartikan sebagai organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan wahana penyaluran bakat, minat dan kreativitas di bidang jurnalistik. Anggotanya adalah mahasiswa yang memiliki kegemaran dalam menggali potensinya di bidang jurnalistik. Manfaat yang dapat diperoleh dalam mengikuti organisasi ini ialah;
1. Mahasiswa dapat belajar menuangkan ide dan pemikiran secara konsepsional serta membuat berita.
2. Mahasiswa dapat melatih kepekaan terhadap dinamika kampus.
3. Mahasiswa dapat belajar mengelola sebuah penerbitan
4. Mahasiswa dapat belajar hidup berorganisasi yang mana akan sangat bermanfaat ketika kelak terjun di tengah-tengah masyarakat.
5. Mahasiswa dapat menambah teman dan menjalin keakraban sesama rekan mahasiswa

Sejarah UKM Jurnalistik STKIP Islam Bumiayu

Selasa, 01 November 2011
0 Comments
Dalam membantu perkembangan kognitif anak usia dini seharusnya dilakukan dengan memegang beberapa prinsip agar dalam pelaksanaannya tidak justru menghambat perkembangannya. Berikut ini beberapa prinsip yang dapat digunakan mendukung perkembangan kognitif anak:
1. Memberikan banyak kesempatan.
Sebaiknya anak diberi banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu yang ia. Contoh: jika anak ingin menhitung uang ibunya sebaiknya jangan dilarang tetapi didampingi.
2. Membantu anak memahami informasi yang diterima
Pada masa perkembangan kognitifnya rasa ingin tahu anak biasanya cukup besar. Oleh karena itu guru/orang tua harus menjelaskan apa yang ditanyakan anak dengan benar dan proposional. Contoh: Ketika anak bertanya tentang kenapa pesawat bisa terbang, guru/orang tua menjelaskannya sesuai dengan tingkat pemahaman anak.
3. Katakan pada anak apa yang terjadi
Biasanya apabila ada kejadian sesuatu anak ingin bertanya. Atau bahkan jika ada perubahan perilaku pada ibunya anak juga suka bertanya. Dalam hal ini anak harus mendapat penjelasan bukan menutup-nutupi. Contoh: saat ibunya mengalami perubahan perilaku seperti murung karena sedang sedih anak biasanya bertanya mengapa. Meskipun belum saatnya anak memahami persoalan orang dewasa tetapi anak perlu diberi tahu dengan bahasa yang mudah dipahami. Jangan sampai ada ketidakterbukaan antara anak dan ibu. Karena hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak percaya.
4. Berikan contoh yang baik
Untuk mendukung perkembangan anak, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan orang dewasa harus memberikan teladan sehingga anak dapat menerima dengan baik tanpa ada keraguan. Contoh; ketika guru/orang tua mengajarkan kepada anak untuk selalu mengucap bismillah saat memulai pekerjaan, maka guru/orang tua harus sudah memiliki kebiasaan untuk mengucapkan bismilah saat memulai pekerjaan.
5. Bantulah anak untuk mengingat sesuatu
Biasanya anak sulit mengingat sesuatu, padahal sesuatu itu sangat bermanfaat bagi perkembangannya dan bagi masa depan anak. Oleh karena itu guru seharunya berkreasi untuk membuat sesuatu itu mudah diingat oleh anak. Contoh: untuk menghafal nama bagian-bagian tubuh, guru mengajarkannya dalam bentuk nyanyian (dua mata saya, hidung saya satu…dst). Atau dalam mengajarkan adab dalam beraktivitas (sebelum makan baca bismillah, sesudah makaan alhamdulillah…dst).
6. Memberikan Motivasi
Anak terkadang kehilangan motivasi setelah gagal melakukan sesuatu. Guru seharusnya memberikan motivasi agar siswa tidak merasa kecil hati. Contoh: guru memberikan perhatian labih dan anak diberi pengertian bahwa kegagalannya merupakan awal dari keberhasilan.
7. Memberikan Permainan
Dunia anak adalah dunia bermain. Permainan adalah satu-satunya aktivitas dalam hidupnya. Oleh karena itu dalam mendukung perkembangan kognitif anak guru harus menggunakan pendekatan permainan. Contoh: anak diberi permainan puzzle.
8. Biarkan anak bereksplorasi
Anak kadang suka bereksplorasi melakukan hal-hal yang aneh dan keinginannya kadang tidak sesuai nalar orang dewasa. Meskipun demikian sebaiknya anak tidak boleh dilarang namun tetap pengawasan. Contoh: anak suka memencet semua tombol di televisi atau bahkan memukul-mukulnya. Hal ini ia lakukan untuk mencari tahu respon televisi atas tindakannya itu. Orang dewasa harus melakukan pendampingan dan memberikan penjelasan sesuai dengan daya tangkap siswa dan sesuai dengan bahasa yang dapat dipahami oleh anak.

PRINSIP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

- Copyright © Mohammad Arifin - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -