Archive for Maret 2011

William H.N. mengartikan perencanaan sebagai suatu tindakan untuk menentukan apa yang akan dilakukan. Sedangkan Sudjana (2000) mengartikan perencanaan sebagai suatu proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru untuk membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Pembelajaran juga merupakan aktivitas guru dan peserta didik sebagai suatu proses interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran atau instructional design adalah suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dalam hal ini kurikulum menjadi acuan utama di dalam penyusunan program pengajaran. Lebih rinci lagi perencanaan adalah proses penyusunan materi pengajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan Pembelajaran didasarkan pada asumsi bahwa perencanaan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Perencanaan pembelajaran dikembangkan memperbaiki kualitas pengajaran Ada banyak sudut pandang yang digunakan untuk mendefinisikan arti perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses, sebagai suatu disiplin ilmu, sebagai suatu sains, sebagai realitas, sebagai suatu sistem dan sebagai teknologi. Perencanaan pembelajaran dapat dilihat sebagai suatu proses pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dipandang sebagai disiplin ilmu, karena perencanaan pembelajaran merupakan cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori-teori tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi-strategi tersebut.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu sains karena mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan implementasi, evaluasi dan pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang lebih sempit dari mata pelajaran dengan segala tingkat kompleksitasnya. Pola kreasi dapat dikembangkan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga potensi untuk menemukan trobosan-trobosan yang lebih baru menjadi terbuka lebar.
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu ide pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang dikerjakan perencana mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah sesuai dengan tuntutan sain dan dilaksanakan secara sistematik. Pemahaman tersebut mengarahkan pada pengertian perencanaan pembelajaran sebagai suatu realitas. Selain itu dapat juga dikatakan sebagai suatu system karena seluruh susunannya berasal dari sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menyelenggarakan pembelajaran.
Sebagai suatu teknologi, perencanaan pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkat intelektual kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem pembelajaran.
Perencanaan yang disiapkan dengan cermat dan sistematis dapat membantu perkembangan siswa secara maksimal. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran perlu memperhatikan berbagai aspek, seperti aspek teori belajar dan karakteristik siswa. Selain itu, hendaknya diarahkan untuk membantu proses belajar siswa secara individual. Pengembangannya dengan pendekatan system. Dalam artian bahwa setiap komponen dalam pengajaran memiliki pengaruh antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, setiap masalah suatu komponen haruslah segera diatasi agar tidak mempengaruhi komponen yang lainnya. Tidak kalah pentingnya, di dalam penggunaan Sumber dan alat bantu belajar yang selalu mengikuti perkembangan zaman agar peserta didik dapat berfikir maju dan mampu bersaing di tataran global.
Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan secara cermat dan sistematis dapat memberikan manfaat besar bagi guru. Di antaranya ialah dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai tujuan pendidikan. Membantu guru memperjelas pemikirannya tentang tujuan pendidikan. Menambah keyakinan guru atas penggunaan prosedur dan nilai-nilai yang digunakan. Membuat guru merasa percaya diri dalam mengajar. Membantu guru menjaga kegairahan dalam mengajar dan menyajikan materi yang up to date.
Di dalam pengembangannya, UU No.20 tahun 2003 tentang sisdiknas harus menjadi acuan utama dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu, untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu pengetahuan, cakap dan kreatif serta mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Ada empat komponen esensial yang harus ada dalam perencanaan. Yaitu, tujuan pembelajaran, materi atau bahan ajar, strategi yang digunakan dan cara penilaiannya. Tujuan pembelajaran akan mempengaruhi jenis materi yang akan disampaikan. Materi yang digunakan akan turut menentukan strategi ataupun metode yang akan dipakai. Demikian pula strategi akan menentukan cara penilaian yang akan digunakan. Dan pada akhirnya hasil penilaian akan digunakan menjadi dasar tujuan pembelajaran berikutnya. Jadi, Keempat komponen akan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Sehingga demikian apabila ada suatu masalah dalam satu komponen maka komponen lain akan menerima imbasnya.
Pada dasarnya komponen-komponen yang ada merupakan jawaban atas tiga pertanyaan mendasar. Kemampuan apa yang harus dimiliki siswa ?. Prosedur dan sumber mana yang dapat digunakan untuk mencapai kemampuan tersebut ?. dan bagaimanakah caranya kita mengetahui bahwa kemampuan tersebut telah dikuasai siswa ?.

Memahami Perencanaan Pembelajaran

Rabu, 16 Maret 2011
0 Comments

- Copyright © Mohammad Arifin - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -